Kelebihan dan Kekurangan Metode /Tehnik Diskusi Dalam Proses Belajar Mengajar


Kelebihan dan Kekurangan Metode /Tehnik Diskusi
Metode /Tehnik Diskusi



      Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana  siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
      Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan Oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, di mana interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

Mengajar dengan teknik diskusi ini berarti:
a.Kelas dibagi dalam beberapa kelompok.
b.Dapat mempertinggi partisipasi siswa secara individual.
c.Dapat mempertinggi kegiatan kelas sebagai keseluruhan dan kesatuan.
d.Rasa sosial mereka dapat dikembangkan, karena bisa saling membantu dalam memecahkan soal, mendorong rasa kesatuan.
e.Memberi kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat.
f.Merupakan pendekatan yang demokratis. 

Metode diskusi ada kebaikan dan kekurangannya, di antaranya adalah

a. Kebaikan Metode Diskusi

1)Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan-prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
2)Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang Lain.
3)Memperluas wawasan.
4)Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah

b. Kekurangan Metode Diskusi

1)Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang,
2)Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
3)Peserta mendapat informasi yang terbatas,
4) mungkin dikuasai oleh orang orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.

Tujuan penggunaan tekhnik diskusi:

Pertama

Dengan diskusi siswa didorong menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, tanpa selalu bergantung pada pendapat orang lain. Mungkin ada perbedaan segi pandangan, sehingga memberi jawaban yang berbeda. Hal itu tidak menjadi soal; asal pendapat itu logis dan mendekati kebenaran. Jadi siswa dilatih  berpikir dan memecahkan masalah sendiri.

Kedua

Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan, karena hal itu perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis. Dengan demikian siswa melatih diri untuk menyatakan pendapatnya sendiri secara lisan tentang suatu masalah bersama.

Ketiga

Diskusi memberi kemungkinan pada siswa untuk belajar berpartisipasi dalam memecahkan suatu masalah bersama.

Sumber:
Roestiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar; Bina Aksara, Jakarta, Cet. 111, 1991.
Syaiful bahri djamara &aswan lain, strategi belajar mengajar , rineka cipta, jakarta, cet II, 2002

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar